URAIAN
MATERI
KEBUTUHAN
DASAR IBU MASA NIFAS
Periode post
partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali ke keadaan yang
tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan
berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu
mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet
yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup dan sebagainya.
Kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan ibu nifas antara lain :
A.
Nutrisi
dan Cairan
1.
Nutrisi
Nutrisi
yang dikonsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori. Kalori bagus
untuk proses metabolism tubuh, kerja organ tubuh, proses pembentukan ASI.
Wanita dewasa memerlukan 2200 kalori. Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama
dengan wanita dewasa + 700 kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500 kalori
bulan selanjutnya.
2.
Gizi
Ibu Menyusui
a. Mengkonsumsi
tambahan 500 kalori tiap hari
b. Makan
diet berimbang untuk mendapatkan protein, mieral, dan vitamin yang cukup.
c. Minum
sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui)
d. Pil
zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca
bersalin.
e. Minum
vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya melalui
ASInya.
Sesudah
satu bulan pasca persalinan, makanlah makanan yang mengandung kalori cukup
banyak untuk mempertahankan berat badan si ibu.
Jika
ibu ingin menyusui bayi kembar dua, kembar tiga atau bayi baru lahir beserta
dengan kakaknya yang balita ibu membutuhkan kalori lebih banyak daripada ibu
menyusui satu bayi saja. Jika ibu ingin menurunkan berat badan batasi besarnya
penurunan tersebut sampai setengah kilogram perminggu. Pastikan diet ibu
mengandung 1500 kalori dan hidrusi diet cairan atau obat-obatan pengurus badan.
Penurunan
berat badan lebih dari setengah kilogram perminggu dan pembatasan kalori yang
terlalu ketat akan mengganggu gizi dan kesehatan ibu serta dapat membuat ibu
memproduksi ASI lebih lanjut.
3.
Karbohidrat
Makanan
yang dikonsumsi dianjurkan mengandung 50-60% karbohidrat. Laktosa (gula susu)
adalah bentuk utama dari karbohidrat yang ada dalam jumlah lebih besar
dibandngkan dalam susu sapi. Laktosa membantu bayi menyerap kalsium dan mudah
di metabolism menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan glukosa) yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan otak yang cepat yang terjadi selama masa bayi.
4.
Lemak
Lemak
25-35% dari total makanan. Lemak menghasilkan kira-kira setengah kalori yang
diproduksi oleh air susu ibu.
5.
Protein
Jumlah
kelebihan protein yang diperlukan oleh ibu pada masa nifas adalah sekitar
10-15%. Protein utama dalam air susu ibu adalah whey. Mudah dicerna whey
menjadi kepala susu yang lembut yang memudahkan penyerapan nutrient kedalam
aliran darah bayi. Sumber protein yaitu :
Nabati : tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
Hewani : daging, ikan, telur, hati, otak,
usus, limfa, udang, dan kepiting.
6.
Vitamin
dan Mineral
Kegunaan
vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan metabolism tubuh. Bebrapa vitamin
dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu mendapat perhatian khusus karena
jumlahnya kurang mencukupi, tidak mampu memenuhi kebutuhan bayi sewaktu bayi
bertumbuh dan berkembang.
Vitamin
dan mineral yang paling mudah menurun kagndungannya dalam makanan adalah vit
B6, tiamin, Asam folat, kalsium, seng, dan magnesium. Kadar Vit B6, tiamin dan
asam folatdalam air susu langsung berkaitan dengan diet atau asupan suplemen
yang dikonsumsi ibu. Asupan vitamin yang tidak memadai akan mengurangi cadangan
dalam tubuh ibu dan mempengaruhi kesehatan ibu maupun bayi.
Sumber
vitamin : hewani dan nabati
Sumber
mineral : ikan, daging banyak
mengandung kalsium, fosfor, zat besi, seng, yodium.
7.
Cairan
Fungsi
cairan sebagai pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh. Minumlah cairan
cukup untuk membuat tubuh ibu tidak dehidrasi. Asupan tablet tambah darah dan
zat besi diberikan setelah 40 hari post partum, minimal kapsul Vit A (200.000
unit). Klik disini untuk materi selengkapnya
B.
Ambulasi
Pada Masa Nifas
Pada masa nifas,
perempuan sebaiknya melakukan ambulasi dini. Yang dimaksud dengan ambulasi dini
adalah beberapa jam setelah melahirkan, segera bangun dari tempat tidur dan
bergerak, agar lebih kuat dan lebih baik. Gangguan berkemih dan buang air besar
juga dapat teratasi. Mobilisasi sangat bervariasi, tergantung pada komplikasi
persalinan, nifas, atau sembuhnya luka (jika ada luka). Jika tidak ada
kelainan, lakukan mobilisasi sedini mungkin, yaitu dua jam setelah persalinan
normal. Ini berguna untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengeluarkan cairan
vagina (lochea).
Karena
persalinan merupakan proses yang sangat melelahkan, ibu disarankan tidak
langsung turun ranjang setelah melahirkan karena dapat menyebabkan jatuh
pingsan akibat sirkulasi darah yang belum berjalan baik. Ibu harus cukup
beristirahat, dimana ibu harus tidur terlentang selam 8 jam post partum untuk
mencegah perdarahan post partum. Setelah itu, mobilisasi perlu dilakukan agar
tidak terjadi pembengkakan akibat tersumbatnya pembuluh darah ibu. Pada
persalinan normal, jika gerakannya tidak terhalang oleh pemasangan infuse atau
kateter dan tanda-tanda vitalnya juga memuaskan, biasanya ibu diperbolehkan
untuk mandi dan pergi ke WC dengan dibantu, atau dua jam setelah melahirkan
secara normal. Sebelum waktu ini, ibu diminta untuk melakukan latihan tungkai
yang sederhana dan harus duduk serta mengayunkan tungkainya dari tepi ranjang.
Pasien Sectio Caesarea biasanya mulai ambulasi 24-36 jam setelah melahirkan.
Jika pasien menjalani analgesia epidural, pemulihan sensibilitas yang total
harus dilakukan dahulu sebelum ambulasi dimulai. Setelah itu ibu bisa pergi ke
kamar mandi. Dengan begitu sirkulasi darah didalam tubuhakan berjalan dengan
baik. Gangguan yang tidak diinginkan pun bisa dihindari.
Mobilisasi
hendaknya dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan gerakan miring ke kanan dan
ke kiri. Pada hari kedua ibu telah dapat duduk, lalu pada hari ketiga ibu telah
dapat menggerakkan kaki yakni dengan jalan-jalan. Hari keempat dan kelima, ibu
boleh pulang. Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya
komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka. Terkait dengan mobilisasi ibu
sebaiknya mencermati faktor-faktor berikut ini :
1. Mobilisasi
jangan dilakukan terlalu cepat sebab dapat menyebabkan ibu terjatuh. Khususnya
jika kondisi ibu masih lemah atau memiliki penyakit jantung. Meski begitu,
mobilisasi yang terlambat dilakukan sama juga buruknya, karena dapat
menyebabkan gangguan fungsi organ tubuh, aliran darah tersumbat, terganggunya
fungsi otot, dan lain-lain.
2. Yakinlah
ibu bisa melakukan gerakan-gerakan diatas secara bertahap.
3. Kondisi
tubuh akan cepat pulih jika ibu melakukan mobilisasi dengan benar dan tepat.
Tidak Cuma itu, system sirkulasi di dalam tubuh pun bisa berfungsi normal
kembali akibat mobilisasi. Bahkan penelitian menyebutkan early ambulation
(gerakan sesegera mungkin) dapat mencegah aliran darah terhambat. Hambatan
aliran darah dapat menyebabkan terjadinya thrombosis vena dalam atau DVT (Deep
Vein Thrombosis) dan bisa menyebabkan infeksi.
4. Jangan
melakukan mobilisasi secara berlebihan karena dapat membebani jantung.
5. Latihan
post natal biasanya dimulai pada hari pertama dan dilakukan sehari sekali
dengan pengawasan bidan. Pada beberapa rumah sakit, fisioterapis
menyelenggarakan kelas-kelas latihan post natal pada hari-hari tertentu setiap
minggu.
6. Tujuan
latihan dijelaskan pada ibu sehingga ia menyadari pentingnya meluangkan waktu
untuk mengikuti latihan di rumah sakit dan akan melanjutkannya setelah di rumah
nanti. Latihan membantu menguatkan otot-otot perut dan dengan demikian
menghasilkan bentuk tubuh yang baik, mengencangkan dasar panggul sehingga mencegah
atau memperbaiki stress inkontinensia, dan membantu memperbaiki sirkulasi darah
di seluruh tubuh.
C.
Kebersihan
Diri atau Perineum
Kebersihan adalah keadaan bebas dari
kotora, termasuk diantaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah
Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh
mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri pathogen, dan bahan
kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda
dari keadaan hygiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan
kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran,
atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan
badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci
tangan, dan memakai pakaian yang bersih.
Mencuci adalah salah satu cara
menjaga kebersihan dengan memakai air dan sejenis sabun atau deterjen. Mencuci
tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan produk kebersihan tangan
merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk pilek.
Kebersihan lingkungan adalah
kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. Kebersihan
tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot rumah tangga,
menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan,
membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan
lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan
membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.
Tingkat kebersihan berbeda-beda
menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia. Kebersihan di rumah berbeda
dengan kebersihan kamar bedah di rumah sakit, sedangkan kebersihan di pabrik
makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas debu.
1.
Kebersihan pada Masa Nifas
Empat puluh minggu masa kehamilan telah
terlewati dengan mulus. Namun masih harus menjalani proses yang tak kalah
merepotkan, yakni proses “pembersihan diri” alias masa nifas. Biasanya
berlangsung 40 hari. Tahapan-tahapan selama masa nifas ini, vagina akan
terus-menerus mengeluarkan darah. Biasanya darah tersebut mengandung trombosit,
sel-sel tua, sel-sel mati (nekrosis), serta sel-sel dinding rahim
(endometrium), yang disebut lokia. Ibu pasca melahirkan akan mengalami empat
tahapan perubahan lokia dalam masa nifas ini:
a.
Merah segar (lokia lubra). Tahap pertama
ini akan berlangsung selama tiga hari pertama setelah melahirkan. Darah pada
tahapan pertama ini berpotensi mengandung banyak kuman penyakit.
b.
Merah dan berlendir (lokia sanguinolenta).
Untuk tahapan kedua ini biasanya berlangsung selama satu hingga dua minggu.
c.
Kuning kecoklatan lalu merah muda (lokia
serosa). Cairan yang berwarna seperti ini biasanya mulai keluar dua minggu
hingga satu bulan setelah melahirkan.
d.
Kekuningan lalu bening (lokia alba).
Cairan ini keluar selama sekitar dua minggu, yakni dari minggu keempat sampai
minggu keenam. Bila cairan lokia sudah berwarna bening, tandanya masa nifas
Anda berlangsung normal. Kebersihan yang kurang terjaga di masa nifas bukan
hanya dapat mengundang infeksi pada vagina tapi juga rahim.
Pada prinsipnya, urgensi
kebersihan vagina pada saat nifas dilandasi beberapa alasan yaitu :
a.
Banyak darah dan kotoran yang keluar
dari vagina.
b.
Vagina berada dekat saluran buang air
kecil dan buang air besar yang tiap hari kita lakukan.
c.
Adanya luka di daerah perineum yang bila
terkena kotoran dapat terinfeksi.
d.
Vagina merupakan organ terbuka yang
mudah dimasuki kuman. untuk kemudian menjalar ke rahim.
2.
Langkah Menjaga Kebersihan Vagina
Berikut mengenai
cara membersihkan vagina yang benar :
a.
Siram mulut vagina hingga bersih dengan
air setiap kali habis BAK dan BAB. Air yang digunakan tak perlu matang asalkan
bersih. Basuh dari arah depan ke belakang hingga tidak ada sisa-sisa kotoran
yang menempel di sekitar vagina baik itu dari air seni maupun feses yang
mengandung kuman dan bisa menimbulkan infeksi pada luka jahitan.
b.
Vagina boleh dicuci menggunakan sabun
maupun cairan antiseptik karena dapat berfungsi sebagai penghilang kuman. Yang
penting jangan takut memegang daerah tersebut dengan saksama.
c.
Bila ibu benar-benar takut menyentuh
luka jahilan, upaya menjaga kebersihan vagina dapat dilakukan dengan cara duduk
berendam dalam cairan antiseptik selama 10 menit. Lakukan setelah BAK atau BAB.
d.
Yang kadang terlupakan, setelah vagina
dibersihkan, pembalutnya tidak diganti. Bila seperti itu caranya maka akan
percuma saja. Bukankah pembalut tersebut sudah dinodai darah dan kotoran?
Berarti bila pembalut tidak diganti, maka vagina akan tetap lembap dan kotor.
e.
Setelah dibasuh, keringkan perineum
dengan handuk lembut, lalu kenakan pembalut baru. Ingat pembalut mesti diganti
setiap habis BAK atau BAB atau minimal 3 jam sekali atau bila sudah dirasa tak
nyaman.
f.
Setelah semua langkah tadi dilakukan,
perineum dapat diolesi salep antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
3.
Perawatan Pada Tindakan Episiotomi
Jika persalinan normal sampai memerlukan
tindakan episiotomi, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar proses
pemulihan berlangsung seperti yang diharapkan.
Inilah cara
perawatan setelah episiotomi:
a.
Untuk menghindari rasa sakit kala buang
air besar, ibu dianjurkan memperbanyak konsumsi serat seperti buah-buahan dan
sayuran. Dengan begitu tinja yang dikeluarkan menjadi tidak keras dan ibu tak
perlu mengejan. Kalau perlu, dokter akan memberikan obat untuk melembekkan
tinja.
b.
Dengan kondisi robekan yang terlalu luas
pada anus, hindarkan banyak bergerak pada minggu pertama karena bisa merusak
otot-otot perineum. Banyak-banyaklah duduk dan berbaring. Hindari berjalan
karena akan membuat otot perineum bergeser.
c.
Jika kondisi robekan tidak mencapai
anus, ibu disarankan segera melakukan mobilisasi setelah cukup beristirahat
(lihat boks Perhatikan Tahapan Mobilisasi hlm. v).
d.
Setelah buang air kecil dan besar atau
pada saat hendak mengganti pembalut darah nifas, bersihkan vagina dan anus
dengan air seperti biasa. Jika ibu benar-benar takut untuk menyentuh luka
jahitan disarankan untuk duduk berendam dalam larutan antiseptik selama 10
menit. Dengan begitu, kotoran berupa sisa air seni dan feses juga akan hilang.
e.
Bila memang dianjurkan dokter, luka di
bagian perineum dapat diolesi salep antibiotik.
Bila terjadi
infeksi :
Infeksi bisa terjadi karena ibu kurang
telaten melakukan perawatan pasca persalinan. Ibu takut menyentuh luka yang ada
di perineum sehingga memilih tidak membersihkannya. Padahal, dalam keadaan
luka, perineum rentan didatangi kuinan dan bakteri sehingga mudah terinfeksi.
Gejala-gejala infeksi yang dapat diamati adalah :
a.
Suhu tubuh melebihi 37,5° C.
b.
Menggigil, pusing, dan mual
c.
Keputihan
d.
Keluar cairan seperti nanah dari vagina
e.
Cairan yang keluar disertai bau yang
sangat
f.
Keluarnya cairan disertai dengan rasa
nyeri
g.
Terasa nyeri di perut
h.
Perdarahan kembali banyak padahal
sebelumnya sudah sedikit. Misalnya, seminggu sesudah melahirkan, pendarahan
mulai berkurang tapi tiba-tiba darah kembali banyak keluar.
Bila ada
tanda-tanda seperti di atas, segera periksakan diri ke dokter. Infeksi vagina
yang ringan biasanya ditindaklanjuti dengan penggunaan antibiotik yang adekuat
untuk membunuh kuman-kuman yang ada disitu.
4.
Alasan Menjaga Kebersihan Vagina
Setelah seluruh hasil pemantauan
dinyatakan baik, ibu bisa meneruskan perawatan secara pribadi. Selama masa
pasca persalinan, entah itu normal atau sesar, akan terjadi perdarahan selama
40 hari atau masa nifas. Di sinilah pentingnya menjaga kebersihan di daerah
seputar vagina dengan saksama. Kebersihan vagina selama masa nifas harus
dilakukan karena beberapa alasan, seperti :
a.
Banyak darah dan kotoran yang keluar
dari vagina.
b.
Vagina merupakan daerah yang dekat
dengan tempat buang air kecil dan tempat buang air besar yang tiap hari kita
lakukan.
c.
Adanya luka di daerah perineum yang bila
terkena kotoran dapat terinfeksi.
d.
Vagina merupakan organ terbuka sehingga
mcmudahkan kuman yang ada di daerah tersebut menjalar ke rahim.
D. Istirahat
Istirahat
yang memuaskan bagi ibu yang baru merupakan masalah yang sangat penting
sekalipun kadang-kadang tidak mudah dicapai. keharusan ibu untuk beristirahat
sesudah melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan
yang berat dan banyak keadaan yang menganggu lainnya, plus pekerjaan
bersalin,bukan persiapan yang baik dalam menghadapi kesibukan yang akan terjadi
pada hal hari-hari postnatal akan dipengaruhi oleh banyak hal : begitu banyak
yang harus dipelajari asi yang diproduksi dalam payudara, kegembiraan menerima
kartu ucapan selamat, karangan bunga, hadiah-hadiah serta menyambut tamu, dan
juga kekhawatiran serta keprihatian yang tidak ada kaitannya dengan situasi
ini. dengan tubuh yang letih dan mungkin Pula pikiran yang sangat aktif, ibu
sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapatkan istirahat yang cukup.
1. Istirahat
Malam
Selama satu atau
dua malam yang pertama, ibu yang baru mungkin memerlukan obat tidur yang
ringan. Biasanya dokter akan memberikannya jika benar-benar diperlukan.
Kerapkali tubuhnya sendiri yang mengambil alih fungsi obat tidur ini dan ia
benar-banar tidur lelap sehingga pemeriksaan tanda-tanda vital serta fundus
uteri hanya sedikit mengganggunya. Sebagian ibu menemukan bahwa lingkungan yang
asing baginya telah mengalihkan perhatiannya dan sebagian lainnya merasa
terganggu oleh luka bekas episiotomi sehingga semua ini akan menghalangi
tidurnya ketika pengaruh pembiusan sudah hilang. Rasa nyeri atau tcrganggu
selalu memerlukan pemeriksaan dan analgesik dapat diberikan sebelum pasien
menggunakan obat tidur.
Setelah hari
kedua postnatal ,pemberian obat tidur pada malam hari biasanya sudah tidak
dibutuhkan lagi dan tidak dianjurkan jika ibu ingin menyusui bayinya pada malam
hari. ibu harus dibantu agar dapat beristirahat lebih dingin dan tidak diganggu
tanpa alasan. Hal-hal kecil yang menarik perhatiannya seperti suara pintu yang
berderik atau bunyi tetesan air dari keran harus dilaporkan pada siang harinya
sehingga dapat di atasi sebelum suara-suara tersebut mengganggu tidur ibu.
Ibu yang baru
yang tidak dapat tidur harus diobservasi dengan ketat dan semua keadaan yang di
temukan harus dilaporkan pada dokter. Insommia merupakan salah satu tanda
peringatan untuk psikosis nifas.
2. Istirahat
Siang
Waktu siang hari
di rumah sakit tidak perlu terlalu diprihatinkan, namun banyak orang mengatakan
hal tersebut harus pulang ke rumah untuk bisa beristirahat merupakan pernyataan
yang sering terdengar dan petugas yang terlibat dalam unit asuhan maternitas
harus mendengarkan serta mencari mcngapa keluhan tersebut bisa tcrjadi.
Pada hampir
setiap rumah sakit bersalin, priode istirahat yang jelas perlu disediakan
secara teratur dan kerapkali di perlukan selama satu jam sebelum makan siang
tirai ditarik, radio dimatikan, staf keperawatan harus bekerja tanpa suara,
tamu yang ingin berkunjung dilarang dan pangilan telpon tidak diteruskan kepada
pasien kecuali benar-benar mendesak. Ibu harus dibantu untuk mengatur sendiri
bagaimana memanfaatkan waktu istirahat ini: berbaring telungkup (mungkin dengan
bantal di bawah panggulnya ) untuk membantu drainase uterus jika posisi nyaman
baginya. priode istirahat ini umumnya memberikan manfaat fisik maupun
psikologis yang sangat besar. Beberapa rumah sakit mengulangi waktu istirahat
yang jelas pada sore harinya.
Kalau ditanya
apa yang membuat bangsal postnatal tampak begitu sibuk, jawaban sebagian ibu
mengungkapkan hal yang terjadi. kejadian yang rutin dan teratur,seperti visite
dokter, program latihan, peragaan dalam memandikan bayi atau bahkan menyusui
bayi tampaknya bukan masalah. kegiatan-kegiatan yang membutuhkan curahan emosi,
seperti menghadapi tamu dan panggilan telpon dari luar, atau menulis surat
ucapan terima kasih atas pengiriman kartu ucapan selamat dan hadiah, semua ini
lah yang melelahkan ibu baru melahirkan barang kali perawat yang dapat
merasakan kesibukan ibu dalam menghadapi hal-hal semacam itu. Dapat membantunya
dengan membahas prioritas, Apakah setiap orang yang mangirim surat ucapan
selamat benar-benar memerlukan jawaban. Di samping itu, perawat harus
berhati-hati pada saat jam kunjungan untuk menjaga agar ibu tidak terlalu
lelah.
3. Tidur
Masa nifas
berkaitan dengan gangguan pola tidur, terutama segera setelah melahirkan. 3
hari pertama dapat merupakan hari yang sulit bagi ibu akibat penumpukan
kelelahan karena persalinan dan kesulitan beristirahat karena perineum. Nyeri
perineum pasca partus berkolerasi erat dengan durasi kala II persalinan. Rasa
tidak nyaman di kandung kemih, dan perineum, serta gangguan bayi, semuanya
dapat menyebabkan kesulitan tidur, yang dapat mempengaruhi daya ingat dan
kemampuan psikomotor. Secara eoritis pola tidur kembali mendekati normal dalam
2 / 3 minggu setelah persalinan, tetapi ibu yang menyusui mengalami gangguan
pola tidur yang lebih besar.
Yang sangat di
idamkan ibu baru adalah tidur dia tidur lebih banyak istirahat di minggu 2 dan
bulan 2 pertama setelah melahirkan, bias mencegah depresi dan memulihkan
tenaganya yang terkuras habis.
Banyak orang
yang mengalami sulit tidur. Orang dewasa butuh rata - rata 7 - 8 jam untuk
tidur dan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk tidur saat orang semakin
tua. Orang yang sudah tua biasanya membutuhkan 5 - 6 jam, sesekali begadang
tidak mengganggu kecuali menyebabkan kelelahan esok harinya. Gangguan tidur
yang menetap sering diakibatkan stres, kegelisahan, atau depresi yang membuat
Anda torus capai, kesal, dan tak dapat berkonsentrasi. Simpton atau gejala
fisik seperti nyeri, masalah pernafasan dan hot flush ( serangan rasa panas )
Juga beberapa obat dapat mengganggu tidur.
Kurang
istirahat Akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:
a.
Mengurangi jumlah AS1 yang di produksi
b.
Memperlambat proses involusio uterus dan
meningkatkan perdarahan
c. Menyebabkan
depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
Ada beberapa hal
yang dapat Anda coba lakukan untuk lebih mudah tertidur di malam hari :
a. Pergi
ke tempat tidur dan bangun di saat sama setiap hari. Bahkan jika lelah jangan
tidur siang.
b. Jangan
makan makanan berat kurang dari tiga jam sebelum pergi tidur. Hindari kopi,
teh, minuman kola, alkohol dan merokok. Jika Anda lapar, makan biskuit atau
pisang. Minum segelas susu hangat setengah jam sebelum tidur.
c. Lakukan
hal yang membantu Anda mengatasi kesulitan tidur
1) Untuk
berhenti bekerja setidaknya sejam sebelum waktu tidur dan baca buku atau
dengarkan musik menenangkan. Buat ruangan tenang, redup dan sejuk.
2) Untuk
jika tak bisa tertidur dalam 30 menit, bangun dan pergi ke ruangan lain dan
baca, jangan menonton TV.
3) Untuk
jika kepala anda penuh dengan tugas untuk esok harinya, taruh buku catatan
disamping tempat tidur dan catat.
4) Coba
obat herbal yang membuat tidur nyenyak.
d. Jika
Anda merasa tegang, lakukan latihan relaksasi beberapa saat sebelum tidur.
Berendamlah dalam air hangat. Minyak lavender.
E. Seksual
Masa
setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari, menurut orang awam merupakan
masa nifas yang penting untuk di pantau. Nifas merupakan masa pembersihan
rahim, sama hal nya seperti masa haid. Darah nifas mengandung trombosit, sel -
sel degeneratif, set – sel mati dan sel – sel endometrium sisa.
Banyak
pasangan suami - istri merasa frekuensi berhubungan intim semakin berkurang
setelah memiliki anak. Ada anggapan bahwa wanita usai persalinan kurang
bergairah karena pengaruh hormon. Terutama pada bulan - bulan pertama pasca
melahirkan, kegiatan mengurus bayi dan menyusui membuat istri lebih banyak
mencurahkan perhatian kepada si kecil di bandingkan suami. Untuk memiliki waktu
berdua saja sulit apalagi berhubungan intim. Beberapa bulan pertama setelah
melahirkan, memang hormon pada wanita akan di program ulang untuk menyusui dan
mengasuh bayi. Waktu dan tenaga seakan tercurah hanya untuk si kecil, sehingga
sulit rasanya mencari waktu untuk berhubungan intim.
Ibu
yang baru malahirkan boleh melakukan hubungan seksual kembali setelah 6 minggu
persalinan. Batasan waktu 6 minggu didasarkan atas pemikiran pada masa itu
semua luka akibat persalinan, termasuk luka episiotomi dan luka bekas section
cesarean ( SC ) biasanya telah sembuh dengan baik. Bila suatu persalinan di
pastikan tidak ada luka atau perobekan jaringan, hubungan seks bahkan telah
boteh dilakukan 3 - 4 minggu setelah proses melahirkan itu. Meskipun hubungan
telah dilakukan setelah minggu ke - 6 adakalanya ibu - ibu tertentu mengeluh
hubungan masih terasa sakit atau nyeri meskipun telah beberapa bulan proses
persalinan. Gangguan seperti ini disebut dyspareunia atau rasa nyeri waktu
senggarna. Pada kasus semacam ini ada beberapa kemungkinan yang bisa menjadi
penyebab, yaitu :
1. Sesuai
tradisi. Setelah melahirkan ibu - ibu sering mengkonsumsi jamu - jamu tertentu.
Jamu - jamu ini mengandung zat zat yang memiliki sifat astringents yang
berakibat menghambat produksi cairan pelumas pada vagina saat seorang wanita
terangsang seksual.
2. Jaringan
baru yang terbentuk karena proses penyembuhan luka guntingan jalan lahir masih
sensitif.
3. Faktor
psikologis yaitu kecernasan yang berlebihan turut berperan. Hubungan seksual
yang memuaskan memerlukan suasana hati yang tenang. Kecemasan akan menghambat
proses perangsangan sehingga produksi cairan pelumas pada dinding vagina akan
terhambat. Cairan pelumas yang minim akan berakibat gesekan penis dan dinding
vagina tidak terjadi dengan lembut, akibatnya akan terasa nyeri dan tidak
jarang akan ada luka lecet baik pada dinding vagina maupun kulit penis suami.
Kondisi inilah yang menyebabkan rasa sakit. Selain itu ada dua lagi penyebab
yang mungkin menurunkan gairah seksual ibu pascamelahirkan. Pertama penyebab
langsung seperti luka pada persalinan. Kemudian penyebab tidak langsung seperti
depresi, baby blues atau kelelahan.
Pada
prinsipnya, tidak ada masalah untuk melakukan hubungan seksual setelah selesai
masa nifas 40 hari. Hormon prolaktin tidak akan membuat ibu kehilangan gairah
seksual. Beragam perilaku seksual pada ibu - ibu pasca melahirkan yang
menyusui, Jika sebagian lagi merasa tidak bergairah untuk melakukan kegiatan
seksual, sedangkan sebagian lagi merasakan hasrat seksual yang tinggi. Intinya
ialah permasalahan psikologis ibu untuk melakukan hubungan seksual. Jika memang
ibu sudah tidak mengatami luka pasca persalinan, maka boleh – boleh saja.
F. Eliminasi
1. Miksi/BAK
Buang air kecil
sendiri sebaiknya dilakukan secepatnya. Miksi normal bila dapat BAK spontan
setiap 3-4 jam. Kesulitan BAK dapat disebabkan karena springter uretra tertekan
oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulo spingter ani selama
persalinan, atau dikarenakan oedem kandung kemih selama persalinan. Lakukan
keteterisasi apabila kandung kemih penuh dan sulit berkemih.
2. Defekasi/BAB
Ibu diharapkan dapat
BAB sekitar 3-4 hari post partum. Apabila mengalami kesulitan BAB atau
obstipasi, lakukan diet teratur, cukup cairan, konsumsi makanan berserat,
olahraga, berikan obat rangsangan per oral atau per rektal atau lakukan klisma
bilamana perlu.
G. Latihan atau Senam Nifas
Masa
nifas adalah masa setelah ibu persalinan. Pada masa nifas ibu mengalami
beberapa perubahan fisiologis, diantaranya adalah:
1. Involusio
uterus yang dimulai segera setelah persalinan dan proses ini selesai biasanya
setelah 6 minggu.
2. Laktasi
sebagai respon terhadap kerja prolaktin yang disekresi oleh kelenjar hipofisis
anterior.
3. Perubahan
fisiologis pada bagian tubuh lain yang mengembalikan tubuh pada kondisi sebelum
hamil.
Definisi Senam Nifas
Senam
Nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu setelah persalinan, setelah keadaan
ibu normal (pulih kembali). Senam nifas merupakan latihan yang tepat untuk
memulihkan kondisi tubuh ibu dan keadaan ibu secara fisiologis maupun
psikologis. Wanita yang setelah persalinan seringkali mengeluhkan bentuk tubuhnya
yang melar. Hal ini dapat dimaklumi karena merupakan akibat membesarnya otot
rahim karena pembesaran selama kehamilan dan otot perut jadi memanjang sesuai
usia kehamilan yang terus bertambah. Setelah persalinan, otot-otot tersebut
akan mengendur. Selain itu, peredaran darah dan pernafasan belum kembali
normal. Hingga untuk mengembalikan tubuh ke bentuk dan kondisi semula salah
satunya dengan melakukan senam nifas yang teratur di samping anjuran-anjuran
lainnya (Marmi, 2011).
Waktu untuk melakukan Senam Nifas
Senam
nifas sebaiknya dilakukan dalam 24 jam setelah persalinan, secara teratur
setiap hari. Kendala yang sering ditemui adalah tidak sedikit ibu yang setelah
melakukan persalinan takut untuk melakukan mobilisasi karena takut merasa sakit
atau menambah pendarahan. Anggapan ini tidak tepat karena 6 jam setelah
persalinan normal dan 8 jam setelah persalinan caesar, ibu sudah dianjurkan
untuk melakukan mobilisasi dini. Tujuannya mobilisasi ini agar terutama
peredaran darah ibu dapat berjalan dengan baik. Selanjutnya ibu dapat melakukan
senam nifas.
Dengan
melakukan senam nifas tepat waktu, maka hasil yang didapat pun bisa maksimal.
Senam nifas tentunya dilakukan secara bertahap hari demi hari. Bentuk latihan
senam antara ibu yang habis persalinan normal berbeda dengan caesar. Pada ibu
yang mengalami persalinan caesar, beberapa jam setelah keluar dari kamar
operasi, pernafasan lah yang dilatih guna mempercepat penyembuhan luka operasi,
sementara latihan untuk mengencangkan otot perut dan melancarkan sirkulasi
darah di tungkai baru dilakukan 2-3 hari setelah ibu dapat bangun dari tempat
tidur. Sedangkan pada persalinan normal, bila keadaan ibu cukup baik, semua
gerakan senam bisa dilakukan.
Walaupun
banyak kegunaannya, tidak semua ibu setelah persalinan dapat melakukan senam
nifas. Untuk ibu-ibu yang mengalami komplikasi selama persalinan tentu tidak
boleh melakukan senam nifas. Demikian juga untuk penderita kelainan seperti
jantung, ginjal atau diabetes. Jangankan untuk melakukan senam, ibu tersebut
justru harus istirahat total sekitar 2 minggu postpartum. Sedangkan pada ibu
pada persalinan normal dan bila tidak dibatasi oleh pemasangan infus juga tanda
vital ibu (tekanan darah, suhu, nadi dan respirasi) normal, maka ibu dapat
mulai melakukan ambulasi dini seperti ke kamar mandi untuk BAK sendiri dan
senam nifas 24 jam setelah persalinan.
Tujuan atau Kegunaan Senam Nifas
Banyak
sekali manfaat dari melakukan senam nifas. Secara umum adalah untuk
mengembalikan keadaan ibu agar kondisi ibu kembali seperti sediakala sebelum
kehamilan, manfaat itu antara lain :
1. Memperbaiki
sirkulasi darah sehingga mencagah terjadinya pembakuan (trombosis) pada
pembuluh darah terutama pembuluh tungkai.
2. Memperbaiki
sikap tubuh setelah kehamilan dan persalinan dengan memulihkan dan menguatkan
otot-otot punggung.
3. Memperbaiki
tonus otot pelvis.
4. Memperbaiki
regangan otot tungkai bawah.
5. Memperbaiki
regangan otot abdomen setelah hamil.
6. Meningkatkan
kesadaran untuk melakukan relaksasi otot-otot dasar panggul.
7. Memperlancar
terjadinya involusio uteri (Marmi, 2011).